| Redaksi OtomotifNews.com
Honda kembali menjadi sorotan setelah sejumlah konsumen melaporkan persoalan serius terkait karat dan korosi yang muncul pada tangki bahan bakar serta beberapa sambungan rangka.
Fenomena ini sontak mengingatkan publik pada geger sebelumnya soal rangka eSAF yang sempat ramai diperdebatkan akibat kasus patah di jalanan.
Laporan mengenai karat kali ini berkembang cepat di berbagai forum otomotif dan media sosial. Konsumen mengunggah foto-foto bagian tangki motor Honda yang tampak dipenuhi bintik karat, bahkan ada yang sudah berpotensi bocor.
Tidak hanya itu, titik-titik sambungan pada rangka juga ditemukan mengalami korosi lebih awal dari usia pakai normal.
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran akan aspek keamanan dan daya tahan, mengingat sepeda motor adalah kendaraan yang digunakan setiap hari dengan paparan langsung terhadap hujan, panas, dan kelembaban.
Sejumlah pengamat menilai, persoalan karat pada tangki dan korosi di rangka bisa berasal dari kualitas material maupun lapisan pelindung yang tidak optimal.
Apabila proteksi anti-karat lemah, maka kontak dengan air dan oksigen akan mempercepat proses oksidasi. Hasilnya, komponen logam tidak hanya kusam, tapi juga rapuh hingga kropos.
Dampaknya berlapis: selain menurunkan nilai estetika, juga berisiko pada keamanan berkendara ketika rangka kehilangan kekuatannya atau tangki mengalami kebocoran.
Publik pun mulai mempertanyakan langkah cepat Honda dalam merespons isu ini. Pasalnya, setelah badai kritik terkait rangka eSAF beberapa waktu lalu, konsumen berharap ada evaluasi total terhadap kualitas produksi, khususnya pada komponen vital.
Reputasi Honda sebagai produsen motor terbesar di Indonesia kini kembali diuji: apakah mereka akan bertindak cepat dengan inspeksi resmi, perbaikan massal, atau program recall, atau justru menunggu tekanan publik semakin besar.
Fenomena ini juga memberi pelajaran penting bagi industri otomotif bahwa standar kualitas tidak boleh dikompromikan.
Dalam persaingan ketat pasar roda dua, konsumen semakin kritis dan mudah membagikan pengalaman buruk ke ruang publik digital.
Bila tidak segera ditangani dengan transparan, kasus karat dan korosi pada motor Honda berpotensi menambah panjang daftar catatan hitam setelah polemik rangka eSAF yang patah.
More News
Ikuti Penyesuaian KURS Rupiah Terhadap Dollar Harga BP Naik, Pertamina Bertahan
Menperin Imbau Industri Otomotif Hindari PHK di Tengah Lesunya Pasar
Jaguar Land Rover Shutdown Sistem Data dan Terapkan Pemulihan Global, Ada Apa?