| Redaksi – OtomotifNews.com
Kuningan, 13 Juli 2025 — Ada yang mencuri perhatian dalam gelaran Sunmori (Sunday Morning Ride) pagi ini di Jalan Baru Kuningan. Di tengah barisan motor yang datang silih berganti, satu unit Honda GL Max warna putih tampil mencolok.
Bukan hanya karena kelirnya yang bersih dan berani, tapi juga karena suara mesinnya yang dalam, padat, dan agresif.
Motor ini milik Asep, seorang penggemar modifikasi mesin lawas yang konsisten membawa identitas klasik tapi tetap menggigit.
Bukan GL Max sembarangan, karena jantung pacu motor ini sudah mendapat sentuhan “upgrade berdarah dingin” yang membuatnya layak disebut GL Max reborn rasa Tiger.
Spek Mesin
Jangan tertipu oleh bodinya yang masih mempertahankan nuansa ori. Motor ini sudah dibangun ulang dari dalam. Blok mesin asli GL Max tetap dipertahankan, namun telah diboring hingga ukuran piston 63 mm, membuat kubikasi membengkak jadi 155 cc.
Asep memadukan blok ori GL Max dengan piston oversize dan noken as standar Tiger, menghasilkan kombinasi yang padat tenaga namun tetap reliable untuk harian maupun Sunmori jarak jauh.
Karakter tenaga yang keluar dari mesin ini cenderung mid to high RPM, tapi masih nyaman di RPM bawah. Artinya? Cocok buat gaya santai tapi siap tancap kapan saja.
> “Noken as Tiger saya pilih karena tetap bisa dipakai harian tapi respons throttle lebih enak, isiannya padat, gak perlu injak-injak gigi terus,” jelas Asep.
Dengan rasio kompresi yang naik, suara mesin menjadi lebih berat dan dalam. Suara ledakan di ruang bakar terasa mantap. Sekilas, mirip karakter mesin Tiger orisinil, tapi tetap punya napas khas GL yang ringan dan responsif.
Detail Pencahayaan
Pada sektor penerangan, Asep tak mau kompromi. Lampu depan sudah diganti menggunakan Biled Matrix yang terkenal terang, fokus, dan tajam.
Cocok untuk riding malam, dan tentu saja menambah kesan modern. Lampu belakang menggunakan model stoplamp custom, dirancang menyatu dengan bodi, memunculkan gaya semi streetfighter yang tetap sopan.
Biled Matrix ini memberikan sorotan lampu yang kuat namun tidak menyilaukan pengendara lain. Estetikanya pun selaras dengan gaya GL Max Asep yang clean tapi tegas.
Sementara stoplamp belakang yang simple namun presisi membuat bagian buritan tetap enak dilihat dari belakang — elegan tapi tetap sangar.
Suspensi
Untuk urusan kaki-kaki, GL Max putih ini memakai sok belakang KTC ukuran 320 mm. Shock ini dipilih karena punya rebound yang stabil untuk motor dengan bobot GL dan modifikasi mesin yang menghasilkan tenaga besar.
> “Saya pilih KTC 320 karena travel-nya panjang dan rebound-nya enak buat medan Kuningan yang naik turun. Tetap empuk tapi gak mantul-mantul,” terang Asep sambil menunjuk bagian belakang motornya.
Sementara di depan, Asep tetap mempertahankan sok depan ori GL Max. Menurutnya, sok depan ori punya karakter lembut yang cocok dikombinasikan dengan sok belakang aftermarket.
Artinya, motor ini punya suspensi yang seimbang antara kenyamanan dan handling. Sangat terasa saat diajak menikung di jalur menanjak khas Jalan Baru Kuningan.
Warna Putih yang Jarang Digunakan
Warna putih bersih yang membungkus bodi GL Max Asep bukan warna standar pabrikan. Ini hasil repaint dengan konsep minimalis dominan putih doff, dikombinasikan aksen hitam di bagian velg dan detail bodi. Pilihan warna ini membuat motor tampil lebih modern, bersih, dan mencolok di antara rombongan Sunmori.
> “Putih itu bersih, berani. Gak banyak yang pake, makanya saya pilih buat beda. Tapi tetap tegas, bukan putih manja,” ujarnya
Performa di Jalan: Nggak Sekadar Pajangan
Selama Sunmori, GL Max putih milik Asep tidak hanya dipamerkan di pinggir jalan. Motor ini diajak rolling bareng puluhan rider lainnya menyusuri rute Jalan Baru Kuningan.
Dan di sinilah taringnya terlihat. Saat beberapa motor mulai tertinggal di tanjakan atau struggle karena beban, GL Max ini tetap stabil di putaran tinggi.
Akselerasi dari rpm rendah ke menengah terasa padat. Tarikan awal tidak bertele-tele, sangat cocok untuk karakter jalan tanjakan dan rolling stop di tikungan-tikungan khas pegunungan.
Beberapa rider bahkan sempat mendekat hanya untuk mengintip spesifikasi dan melihat langsung setup mesinnya. Tak sedikit yang mengira ini adalah GL yang sudah swap engine, padahal masih berbasis mesin GL ori.
GL Max Klasik
Modifikasi bukan hanya soal tampil beda. GL Max putih milik Asep adalah bukti bahwa motor lawas bisa punya jiwa baru kalau ditangani dengan rasa.
Mesin lawas dibangun ulang, dipadukan dengan komponen pilihan, menghasilkan motor yang tak hanya enak dipandang tapi juga siap dipakai harian maupun touring.
Di tengah tren swap engine dan gaya ala motor besar, Asep tetap mempertahankan basis asli GL Max.
Ia hanya menyuntikkan tenaga ekstra, pencahayaan modern, dan suspensi penyeimbang — cukup untuk menjadikan motornya ikon saat Sunmori pagi itu.
GL Max ini bukan hanya kendaraan, tapi pernyataan. Bahwa yang klasik bukan berarti lemah.
Dan yang lawas, bisa jauh lebih sangar kalau disentuh dengan insting, dan keberanian kayak GL Max Asep ini.
More Stories
Tampang Klasik, Mesin Asik: GL Max Rasa Mega Pro Emban Mesin 156cc Up
Sisakan 10 Pembalap, MotoGP Sachsenring 2025: Marquez Bersaudara Kembali Kuasai Podium
Jangan Asal Pakai Obat Jamur dan Chemical, Rawat Kaca dan Cat Mobil dengan Benar!