| Oleh, Dendi Rustandi – OtomotifNews.com
Rantai motor yang kendor-kenceng (dorceng) yang sering kali menjadi sumber masalah dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara. Masalah ini terlihat sepele, tapi dampaknya bisa sangat mengganggu. Rantai yang terlalu kendor bisa menyebabkan suara berisik, hentakan saat akselerasi, bahkan bisa terlepas dari gear dan membahayakan pengendara.
Artikel ini akan mengulas secara tuntas penyebab rantai dorceng, cara mengatasinya, dan langkah pencegahan yang efektif agar motor tetap nyaman dan aman digunakan sehari-hari.
Rantai motor memiliki peran penting dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Jika kendor, tenaga yang disalurkan tidak maksimal dan berisiko menyebabkan gesekan berlebihan pada gear.
Salah satu ciri paling umum dari rantai dorceng adalah suara berisik seperti ‘klotok-klotok’, hentakan tidak wajar saat membuka gas, hingga sensasi seperti roda belakang tersendat. Banyak pengendara yang mengabaikan gejala ini, padahal kerusakan yang lebih parah bisa muncul jika dibiarkan.
Penyebab utama rantai dorceng bisa berasal dari pemakaian jangka panjang tanpa perawatan rutin. Rantai motor yang tidak pernah dilumasi akan lebih cepat aus. Selain itu, setting kekencangan rantai yang tidak sesuai standar pabrik juga sering menjadi penyebabnya.
Bahkan, kualitas gear dan rantai aftermarket yang kurang presisi pun bisa mempercepat kerusakan. Faktor beban berlebih atau medan jalan yang tidak rata juga turut mempercepat dorcengnya rantai motor.
Mengatasi rantai motor dorceng sebenarnya tidak sulit jika dilakukan secara berkala. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengecek tingkat kekencangan rantai dengan tangan.
Rantai normal seharusnya memiliki kelonggaran sekitar 2-3 cm saat ditekan. Jika lebih dari itu, berarti rantai sudah terlalu kendor dan perlu disetel ulang. Proses penyetelan bisa dilakukan dengan kunci ring pada bagian baut as roda belakang dan baut pengatur posisi roda. Pastikan roda belakang tetap lurus dan simetris saat menyetel agar tidak menimbulkan getaran.
Setelah rantai dikencangkan, tahap berikutnya adalah pelumasan. Gunakan pelumas khusus rantai (chain lube) untuk menjaga kelenturan dan menghindari karat. Hindari penggunaan oli bekas atau oli mesin karena bisa membuat kotoran menempel lebih banyak pada rantai.
Selain itu, periksa juga kondisi gear depan dan belakang. Jika gigi gear sudah lancip atau tajam seperti mata pisau, sebaiknya segera ganti satu set rantai dan gear untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Bagi pengguna motor harian, menyetel dan melumasi rantai minimal seminggu sekali bisa menjadi kebiasaan yang menyelamatkan kantong. Jika motor sering dipakai menempuh perjalanan jauh atau melewati jalanan berlumpur, perawatan rantai harus lebih sering dilakukan.
Hal ini karena debu dan kotoran bisa mempercepat keausan dan menyebabkan rantai lebih cepat dorceng. Pembersihan bisa dilakukan dengan sikat rantai khusus atau sikat gigi bekas yang dilapisi bensin atau cairan pembersih rantai.
Selain perawatan rutin, pemilihan rantai motor yang tepat juga menjadi kunci. Gunakan rantai dan gearset berkualitas dari merek terpercaya.
Produk aftermarket yang terlalu murah biasanya cepat aus dan kurang presisi. Jangan tergiur harga miring yang justru membuat kamu harus mengganti gearset lebih sering. Lebih baik berinvestasi sedikit lebih mahal namun awet dan minim masalah.
Masalah rantai dorceng juga bisa diminimalisir dengan gaya berkendara yang tepat. Hindari menarik gas secara mendadak, terutama saat motor membawa beban berat.
Akselerasi yang terlalu agresif bisa membuat rantai mendapat beban kejut berulang-ulang dan akhirnya kendor. Mengendarai motor dengan halus bukan hanya memperpanjang usia rantai, tapi juga membuat komponen lainnya lebih awet.
Satu hal yang sering luput dari perhatian pengendara adalah posisi arm atau lengan ayun belakang. Jika posisi roda belakang tidak lurus atau as roda tidak kencang, maka beban pada rantai menjadi tidak merata.
Hal ini menyebabkan dorceng lebih cepat terjadi. Oleh karena itu, saat menyetel rantai, pastikan kamu memeriksa kembali posisi arm dan kelurusan roda belakang. Bisa menggunakan patokan garis atau tanda pada swing arm yang biasanya sudah disediakan oleh pabrikan motor.
Jika kamu sudah merasa bahwa rantai terlalu sering dorceng padahal sudah disetel dan dilumasi secara rutin, bisa jadi masalahnya ada pada gear yang sudah tidak lagi presisi. Gear yang aus akan mempercepat rantai menjadi longgar.
Dalam kondisi seperti ini, mengganti satu set gear dan rantai adalah solusi terbaik. Beberapa bengkel bahkan menawarkan gearset dengan kualitas premium yang sudah dilapisi teknologi anti aus untuk pemakaian jangka panjang.
Menggunakan pelindung rantai juga bisa memperpanjang usia rantai motor. Pelindung rantai membantu menjaga rantai dari percikan air, lumpur, dan kotoran yang bisa menyebabkan rantai cepat aus.
Beberapa model motor memang tidak dilengkapi pelindung rantai penuh, namun kamu bisa menambahkan aksesori pelindung aftermarket yang sesuai dengan tipe motor kamu. Aksesori ini tidak hanya fungsional tapi juga bisa menambah tampilan motor makin keren.
Kesimpulannya, rantai motor dorceng bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga menyangkut keselamatan. Dengan memahami penyebabnya dan melakukan perawatan rutin, kamu bisa menghindari risiko mogok di tengah jalan atau kerusakan komponen lainnya. Jangan tunggu sampai rantai lepas di tengah perjalanan.
Luangkan waktu sebentar untuk merawatnya, karena sedikit usaha bisa menyelamatkan kamu dari masalah besar. Rantai yang kencang, bersih, dan terawat akan membuat pengalaman berkendara jauh lebih nyaman dan menyenangkan.
More Stories
Start Terdepan di GP Inggris Max Verstappen Asapi Duo McLaren
Kejurnas Wisata Rally Seri 2 2025 Guncang Tabalong: 102 Starter Adu Strategi, Sinergi Otomotif dan Wisata Lokal Menyatu
Ngobrol Santai Bareng Great Corolla Club Chapter Kuningan: Kisah Perjalanan Panjang Mengalir Hangat