OtomotifNews.com

Media Otomotif Indonesia

Home » Jorge Martin Kembali Jatuh Cinta Pada Aprilia, Netizen +62: “Suka-suka Kaulah Anj…”

Jorge Martin Kembali Jatuh Cinta Pada Aprilia, Netizen +62: “Suka-suka Kaulah Anj…”

Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martín, akhirnya buka suara secara menyeluruh dalam konferensi pers tunggal pada Kamis (17/7/2025) jelang Grand Prix Republik Ceko. Dalam sesi yang berlangsung emosional dan penuh tekanan, Martín membeberkan perjalanan panjangnya selama hampir sembilan bulan terakhir, dari cedera brutal hingga keputusan menggantung masa depannya bersama Aprilia.

Martín tak bisa menyembunyikan emosinya saat mengingat masa-masa kelam di rumah sakit Qatar. “Tak ada yang bisa memahami apa yang saya rasakan ketika terbaring dengan 12 tulang rusuk patah dan tak bisa tidur selama seminggu penuh. Itu neraka nyata,” ungkapnya.

Meski dikenal enggan menghadapi media, rider bernomor #1 itu berdiri sendiri di hadapan jurnalis, menjawab satu per satu pertanyaan soal kontroversi perpisahannya—dan kini kepastian bertahannya—bersama Aprilia.

Martín mengonfirmasi bahwa dirinya sempat berada di ambang perpisahan dengan Aprilia. “Setelah cedera keempat, saya mempertimbangkan segalanya. Saya bisa mengaktifkan klausul keluar, atau bertahan beberapa balapan lagi. Saya memilih bertarung. Tapi pada akhirnya, saya memutuskan bertahan untuk 2026. Kami punya potensi, dan saya bukan orang bodoh,” tegasnya.

Sang pembalap tak menampik adanya perselisihan hebat dengan manajemen tim. “Kami bertengkar hebat. Tapi sekarang kami membangun kembali. Dalam hubungan, jatuh cinta lagi tidak pernah mudah. Tapi itu bisa terjadi. Kami ingin menang bersama.”

Martín menambahkan bahwa klausul itu disertakan sebagai bentuk proteksi dirinya. “Saat menandatangani kontrak, saya meminta margin keamanan. Saya tidak bisa membalap, tidak bisa uji motor, dan tenggat waktunya mendesak. Jadi saya mengaktifkan klausul. Sekarang saya di sini, itu yang paling penting.”

Cedera di Qatar bukan sekadar insiden balap bagi Martín. Itu menjadi titik nadir secara fisik dan mental. “Saya sempat ragu apakah bisa kembali membalap. Saya empat hari di ICU. Saya tak tahu apakah saya masih bisa cepat, masih bisa kuat. Saya meragukan segalanya secara profesional.”

Ketika ditanya apakah trauma ini lebih berat dari masa rookie-nya saat cedera di Portimao, jawabannya jelas: “Tak bisa dibandingkan. Waktu muda, fokusnya cuma pulih dan balapan. Sekarang, ada awan gelap besar di atas saya dan tim.”

Ia juga menolak anggapan bahwa kekuatan mentalnya saat ini lebih tangguh dari sebelumnya. “Tahun lalu saya kuat mental karena kepercayaan diri tinggi. Tapi tidak ada yang bisa mempersiapkan diri untuk mendekati kematian. Saya telah melatih kepercayaan diri saya kembali sejak rumah sakit itu.”

Meski sempat dikaitkan dengan Honda, Martín menegaskan bahwa itu bukan satu-satunya opsi. “Honda adalah sebuah pilihan, tapi bukan yang utama. Saya menghargai Aprilia karena mereka berjuang mempertahankan saya, dan saya akan memperjuangkan hasil bersama mereka.”

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, disebut ikut campur dan mendukung Aprilia dalam konflik ini. Namun Martín enggan berspekulasi lebih jauh. “Itu bukan urusan saya. Saya menghormatinya sebagai bos besar MotoGP.”

“Saya tidak menyesal. Saya tidak akan minta maaf. Semua keputusan saya buat demi karier. Sekarang kami bersama lagi, dan kalau mereka merasa saya harus lakukan sesuatu untuk memperbaiki hubungan, saya akan lakukan itu,” ungkapnya lugas.

Martín menyebut komunikasi sebagai kunci untuk memperbaiki ketegangan dalam garasi Aprilia. “Saya ingin membangun keluarga. Saya telah bicara dengan tim di Misano dan di sini. Ini tidak akan mudah, tapi kami akan berjuang.”

Ditanya soal target di Brno, Martín bersikap realistis. “Saya tidak memikirkan podium. Saya tidak ingin berspekulasi. Saya di sini bukan untuk sekadar putar lap, tapi berkompetisi. Masih banyak balapan tersisa, dan kami punya peluang menang sebelum musim berakhir.”

Meski sempat ragu bisa kembali jadi “Martín yang dulu”, ia tidak kehilangan keyakinan. “Saya pasti bisa kembali ke level saya. Tapi saya kehilangan enam ribu kilometer, hanya satu balapan dalam sembilan bulan. Saya harus sabar.”

Menutup Konferensi dengan Ketegasan

Dengan suara bergetar dan mata berkaca, Martín mengakhiri konferensi dengan satu penegasan: “Sekarang saatnya tutup telinga, bekerja keras, dan kembali ke puncak.”

Share this:
Baca Juga !!!  Rayakan Hari Jadi Ke-12, White Car Community (WCC) Sukses Putihkan Bandung