| Oleh, Dendi Rustandi – OtomotifNews.com
Pernahkah Anda merasakan setir mobil bergetar, ban cepat aus, atau mobil cenderung oleng saat melaju lurus? Jangan abaikan tanda-tanda ini! Bisa jadi, inilah saatnya Anda perlu melakukan spooring pada kaki-kaki mobil Anda.
Spooring adalah proses penyelarasan ulang sudut-sudut roda mobil agar kembali sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Ini penting untuk menjaga kenyamanan berkendara, keamanan, dan umur komponen kaki-kaki mobil Anda.
Meskipun terlihat sepele, spooring yang teratur dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem kemudi dan suspensi, serta menghemat pengeluaran Anda untuk penggantian ban. Lantas, bagaimana cara mengetahui kapan kaki-kaki mobil Anda harus di spooring? Simak panduan lengkapnya di bawah ini!
Tanda-tanda Kaki-kaki Mobil Perlu di Spooring
Ada beberapa indikator jelas yang bisa Anda perhatikan untuk menentukan apakah mobil Anda memerlukan spooring:
• Setir Tidak Lurus atau Miring Saat Berkendara Lurus: Ini adalah tanda paling umum. Jika Anda harus memegang setir sedikit miring untuk menjaga mobil tetap berjalan lurus, berarti sudut roda Anda sudah tidak selaras.
• Mobil Cenderung Oleng atau Menarik ke Satu Sisi: Saat Anda melepaskan setir sejenak (tentunya di jalanan yang aman dan sepi), mobil seharusnya tetap melaju lurus. Jika mobil Anda secara otomatis berbelok ke kiri atau kanan, ini indikasi kuat perlunya spooring.
• Getaran pada Setir atau Bodi Mobil: Getaran yang terasa pada setir, terutama saat melaju di kecepatan tertentu, bisa jadi disebabkan oleh ketidakseimbangan roda atau masalah pada sudut kaki-kaki.
• Ban Aus Tidak Merata: Periksa ban mobil Anda secara berkala. Jika Anda menemukan pola keausan yang tidak merata, seperti aus di bagian tepi dalam atau luar saja, ini menandakan sudut camber atau toe yang tidak tepat. Keausan ban yang tidak merata akan memperpendek umur ban Anda.
• Kemudi Terasa Berat atau Ringan Tidak Wajar: Saat berbelok atau bermanuver, kemudi seharusnya memberikan respons yang normal. Jika terasa lebih berat atau terlalu ringan dari biasanya, ini bisa menjadi indikasi masalah pada penyelarasan roda.
• Setelah Melindas Lubang atau Benturan Keras: Terkadang, spooring bisa langsung bergeser setelah mobil menghantam lubang besar atau mengalami benturan keras pada bagian roda. Sebaiknya segera periksa setelah kejadian tersebut.
Kapan Waktu Ideal Melakukan Spooring?
Selain mengenali tanda-tanda di atas, ada beberapa rekomendasi waktu ideal untuk melakukan spooring secara rutin:
• Setiap 10.000 – 20.000 Kilometer: Untuk penggunaan normal, disarankan untuk melakukan spooring setiap mobil menempuh jarak 10.000 hingga 20.000 kilometer. Ini adalah interval yang baik untuk menjaga performa dan keamanan.
• Setelah Penggantian Komponen Kaki-kaki: Jika Anda baru saja mengganti komponen penting pada sistem kaki-kaki, seperti tie rod, ball joint, shockbreaker, atau per, spooring wajib dilakukan. Penggantian komponen ini pasti akan mengubah sudut-sudut roda.
• Setelah Penggantian Ban Baru: Saat mengganti ban baru, sebaiknya sekalian lakukan spooring. Ini untuk memastikan ban baru Anda memiliki umur pakai yang optimal dan tidak cepat aus karena sudut yang tidak tepat.
• Minimal Satu Tahun Sekali: Bahkan jika mobil Anda jarang digunakan atau belum mencapai jarak tempuh yang disarankan, melakukan spooring setidaknya setahun sekali sangat dianjurkan. Perubahan suhu dan kondisi jalan dapat sedikit banyak memengaruhi penyelarasan roda.
Melakukan spooring secara teratur bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga investasi penting untuk keselamatan Anda dan keluarga. Dengan kaki-kaki mobil yang sehat, Anda bisa berkendara dengan lebih tenang dan aman di jalan.
Apakah Anda sudah memeriksa kondisi kaki-kaki mobil Anda akhir-akhir ini? Jangan tunda untuk melakukan spooring jika Anda merasakan salah satu tanda di atas!
More Stories
5 Rekomendasi Sepatu Paling Cocok Buat Touring: Perjalanan Nyaman, Gaya Tetap Maksimal!
Jangan Salah Pilih! Mobil Bensin vs Listrik vs Hidrogen? Bahas Perbandingan Paling Rinci!
Kupas Tuntas Legenda 2 Tak Honda NSR 150 SP, Mengapa Tidak Di Produksi Lagi?