28/07/2025

OtomotifNews.com

Media Otomotif Indonesia

Home » Mobil China Dominasi GIIAS 2025, Jepang Dorong Hidrogen, Eropa Siapkan Mobil Robot Masa Depan

Mobil China Dominasi GIIAS 2025, Jepang Dorong Hidrogen, Eropa Siapkan Mobil Robot Masa Depan

| Redaksi OtomotifNews.com

Panggung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 semakin mempertegas arah masa depan industri otomotif global.

Tahun ini, dominasi merek mobil asal Tiongkok tampak mencolok, menyusul strategi agresif mereka dalam menghadirkan mobil listrik (EV) berteknologi tinggi dengan harga yang kompetitif.

Nama-nama seperti BYD, Chery, Neta, hingga Seres mendominasi berbagai hall utama dengan line-up yang berorientasi pada elektrifikasi dan konektivitas.

Menurut data resmi GIIAS yang dirilis oleh Gaikindo dan Seven Event selaku penyelenggara, brand China mengalami peningkatan partisipasi sebesar 70% dibandingkan edisi tahun sebelumnya, mencerminkan lonjakan investasi dan ekspansi pasar mereka di Indonesia serta Asia Tenggara.

Sementara itu, Jepang tidak tinggal diam. Alih-alih fokus pada kendaraan listrik berbasis baterai penuh, pabrikan-pabrikan besar seperti Toyota, Honda, dan Mazda memperkuat pengembangan teknologi hidrogen.

Toyota secara khusus menampilkan model Mirai dan Crown FCEV yang mengusung sel bahan bakar hidrogen, bahkan mulai mengeksplorasi sistem pembakaran hidrogen murni.

Dalam pernyataan resminya kepada Nikkei Asia (2025), Toyota menyebutkan bahwa teknologi berbahan bakar hidrogen akan menjadi “tulang punggung mobilitas netral karbon” yang juga ramah terhadap jaringan logistik global yang sudah ada.

Yang lebih futuristik, produsen otomotif Eropa seperti Mercedes-Benz, Audi, dan BMW memperkenalkan purwarupa mobil swakemudi generasi terbaru.

Kendaraan ini dilengkapi dengan teknologi LiDAR, radar multi-layer, hingga kamera resolusi tinggi, dirancang untuk menciptakan kendaraan otonom penuh yang mampu menganalisis lalu lintas secara real-time, termasuk keputusan pengambilan jalur dan manuver darurat tanpa campur tangan manusia.

Dalam laporan resmi European Automobile Manufacturers’ Association (ACEA) awal tahun ini, disebutkan bahwa lebih dari 40% anggaran riset dan pengembangan produsen mobil Eropa kini difokuskan untuk kecerdasan buatan, integrasi sensorik, dan komunikasi antar kendaraan (V2X) sebagai fondasi mobilitas masa depan.

Fenomena ini mengilustrasikan benturan strategi global: Tiongkok mendorong elektrifikasi masif yang terjangkau, Jepang mengejar efisiensi melalui hidrogen dan netralitas karbon, sementara Eropa menyongsong masa depan penuh sensor dan otomasi.

Baca Juga !!!  Chery J6 Modifikasi Cellos Tampil Perdana di GIIAS 2025, Siap Jadi Hadiah Super Giveaway IMX 2025

Dalam kancah GIIAS 2025, semua pendekatan itu dipertontonkan bersamaan, menandakan bahwa transisi industri otomotif tak bersifat satu arah, melainkan multijalur dengan visi berbeda namun tujuan sama: mobilitas masa depan yang berkelanjutan dan terintegrasi.

Share this: