OtomotifNews.com – MotoGP bersiap memasuki era baru teknologi komunikasi. Mulai musim depan, penggunaan radio komunikasi akan menjadi perlengkapan wajib di setiap helm pembalap. Langkah ini diambil demi meningkatkan standar keselamatan di lintasan, seiring dengan semakin tingginya kecepatan dan kompleksitas balapan.
Proyek pengembangan sistem radio ini telah berjalan selama beberapa tahun, namun kini percepatannya semakin terasa. Persetujuan dari FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) tengah diproses untuk memastikan homologasi sistem tersebut sebelum diberlakukan secara resmi.
Uji Coba di Motorland: Respon Campur Aduk dari Pembalap
Pada tes kolektif awal pekan ini di Motorland Aragon, beberapa pembalap kembali menjalani uji coba perangkat radio. Dalam tahap awal, komunikasi bersifat satu arah, di mana Race Direction dapat mengirimkan pesan kepada pembalap dengan harapan ke depannya sistem ini akan menjadi dua arah, memungkinkan interaksi dua sisi seperti di Formula 1.
Perbedaan utama MotoGP dengan F1 terletak pada metode transmisinya. Jika di F1 pembalap menggunakan earpiece langsung di telinga, maka di MotoGP, suara dikirim melalui teknologi konduksi tulang, yang mengarahkan getaran ke rahang. Hal ini memungkinkan pembalap tetap bisa mendengar suara sekitar seperti deru mesin dan lawan di lintasan.
Beberapa nama besar seperti Brad Binder, Johann Zarco, Alex Marquez, dan Lorenzo Savadori ambil bagian dalam pengujian tersebut. Masing-masing memiliki pandangan berbeda soal efektivitas perangkat tersebut.
Brad Binder: “Teknologinya Luar Biasa”
Pembalap KTM, Brad Binder, menjadi sosok paling antusias terhadap inovasi ini. Ia memuji kejernihan suara yang ditransmisikan, bahkan saat motor sedang melaju kencang.
“Terlepas dari kecepatan dan posisi motor, saya bisa dengar dengan sangat jelas. Ini pertama kalinya saya mencobanya, dan saya benar-benar terkesan,” ungkap Binder.
Zarco: Lebih Baik Pakai Sistem Seperti F1
Sebaliknya, pembalap LCR Honda, Johann Zarco, mengkritisi sistem konduksi tulang. Ia mengalami gangguan dalam mendengar pesan saat kecepatan motor melebihi 300 km/jam, ketika helm mulai terangkat dan getaran tidak tersalurkan dengan sempurna ke rahang.
“Kadang bisa dengar, kadang tidak. Rasanya tidak nyaman. Saya rasa pendekatannya harus seperti F1, langsung ke telinga. Selain itu, saya khawatir akan kehilangan pendengaran di usia tua,” ujar Zarco, yang berharap teknologi earpiece lebih baik bisa segera diterapkan.
Alex Marquez: Butuh Tahap Pengujian Lanjutan
Pembalap Gresini Ducati, Alex Marquez, bersikap lebih moderat. Ia menyambut baik pengembangan ini namun tetap meminta pengujian lebih lanjut, termasuk uji keselamatan.
“Saya tidak terganggu, itu hal positif. Tapi tidak mudah menangkap semua pesan saat balapan. Saat saya benar-benar fokus, saya bahkan tidak menyadari adanya suara masuk,” jelas Marquez.
Ia menambahkan, saat melaju lurus atau dalam fase pengereman, suara cukup jelas. Namun dalam fase akselerasi, semua menjadi kabur.
Menuju Era Baru MotoGP yang Lebih Aman
Regulasi baru ini diharapkan mulai diterapkan secara penuh pada musim depan. Namun keberhasilannya sangat bergantung pada penerimaan dan adaptasi para pembalap terhadap perangkat baru ini. Roadmap pengembangan teknologi radio juga menyebutkan potensi pembalap untuk membalas pesan di masa depan, membuka pintu komunikasi dua arah yang lebih dinamis selama balapan.
Dengan segala pro dan kontra yang muncul, satu hal pasti: MotoGP tengah bersiap menghadapi transformasi besar dalam sistem komunikasi demi keselamatan maksimal dan efisiensi balapan di masa depan.
Penulis, Dendi Rustandi – OtomotifNews.com
More Stories
Ducati Perpanjang Kontrak Nicolo Bulega di WSBK 2026: Siapkan Peran Ganda untuk MotoGP 2027
Kedatangan Toprak ke MotoGP Akan Mendapatkan Banyak Konsekuensi
Fermín Aldeguer Jalani Operasi Ganda Setelah Tampil Cemerlang di MotoGP Aragon