Otomotif News

Media Otomotif Indonesia

Pertahankan Posisi Tercepat di FP3 Charles Leclerc Dominasi Sesi Latihan di Monaco

Otomotifnews.com — Charles Leclerc tampil memukau di kandangnya sendiri dengan menyapu bersih seluruh sesi latihan bebas (Free Practice) Grand Prix Formula 1 Monaco 2025.

Pembalap Ferrari itu mencatatkan waktu tercepat di FP3, sekaligus mempertegas statusnya sebagai favorit utama untuk merebut pole position pada sesi kualifikasi nanti malam waktu setempat.

Namun di balik performa gemilang itu, muncul teka-teki baru yang menyelimuti paddock: ban soft C6 dari Pirelli yang dianggap sulit dipahami dan sulit dikendalikan oleh sebagian besar pembalap, termasuk juara dunia bertahan Max Verstappen.

Mengawali akhir pekan dengan dominasi di FP1 dan FP2 pada hari Jumat, Leclerc kembali menunjukkan ketajamannya di jalanan sempit dan penuh tantangan Monte Carlo.

Pada sesi FP3 yang berlangsung di bawah sinar matahari hangat Riviera, pembalap Monako itu mencatatkan waktu 1 menit 10.953 detik menggunakan ban soft (C6), unggul nyaris tiga persepuluh detik dari Verstappen yang justru tampil lebih cepat menggunakan ban medium (C5).

Keanehan muncul saat Verstappen — yang biasanya tampil solid dalam segala kondisi — mengeluhkan bahwa ban soft C6 “tidak punya grip sama sekali” di Tikungan 1. Padahal, secara teori, compound tersebut seharusnya lebih cepat dari medium.

Beberapa pembalap bahkan mencoba strategi dua kali lap pendinginan berturut-turut demi mengaktifkan performa optimal ban merah itu, namun hasilnya tetap mengecewakan bagi banyak tim.

Verstappen sempat memimpin waktu di awal sesi dengan 1 menit 11.233 detik, namun akhirnya harus mengakui keunggulan Leclerc yang menemukan performa maksimal Ferrari-nya jelang akhir sesi.

Baca Juga !!!  Raptors Motorsport Persembahkan One Stop Shopping Baru Pecinta Adventure

Kondisi ini membuat tim-tim top, termasuk Red Bull, Mercedes, dan McLaren, harus memutar otak lebih dalam untuk menyusun strategi kualifikasi yang ideal di tengah ketidakpastian karakteristik ban.

Lewis Hamilton sempat menunjukkan tanda-tanda peningkatan performa dengan mencatatkan waktu tercepat kelima. Namun upayanya untuk memperbaiki catatan waktu berakhir dramatis.

Di tikungan Massenet yang terkenal panjang dan menuntut presisi tinggi, mobil Ferrari-nya kehilangan traksi dan menyentuh dinding dengan bagian belakang kanan sebelum mengenai bagian depan kanan.

Insiden ini menyebabkan bendera merah dikibarkan dan sesi FP3 ditutup lebih awal.Di belakang duo Ferrari dan Verstappen, McLaren tampil solid dengan Lando Norris dan Oscar Piastri masing-masing menempati posisi ketiga dan keempat.

Williams juga menunjukkan tanda-tanda kebangkitan lewat Alex Albon yang finis di posisi keenam, serta Carlos Sainz yang menempati peringkat kedelapan — meski untuk sementara mengenakan livery Williams karena alasan teknis.

Pembalap muda Racing Bulls, Liam Lawson, kembali mencuri perhatian dengan posisi ketujuh, melanjutkan performa positifnya sejak FP1.

Debutan muda Mercedes, Andrea Kimi Antonelli, sukses menembus posisi sepuluh besar dan bahkan mengungguli rekan setimnya, George Russell, yang tampak kesulitan mengatur strategi ban dan mengeluh kehabisan ide saat sesi berlangsung.

Hasil FP3 Grand Prix F1 Monaco 2025 :

• Charles Leclerc (Ferrari) – 1’10.953 – Soft

• Max Verstappen (Red Bull) – +0.280 – Medium

• Lando Norris (McLaren) – +0.294 – Soft

• Oscar Piastri (McLaren) – +0.445 – Soft

• Lewis Hamilton (Ferrari) – +0.563 – Soft

Baca Juga !!!  Formula 1 Resmi Umumkan Kalender Balapan Musim 2026: Era Baru F1 Dimulai!

• Alex Albon (Williams) – +0.715 – Soft

• Liam Lawson (Racing Bulls) – +0.861 – Soft

• Carlos Sainz (Williams) – +0.940 – Soft

• Yuki Tsunoda (Red Bull) – +0.999 – Soft

• Andrea Kimi Antonelli (Mercedes) – +1.060 – Soft

Dengan Charles Leclerc yang tampak begitu nyaman di jalanan kotanya dan Max Verstappen yang harus berjibaku dengan ban yang membingungkan, sesi kualifikasi Grand Prix Monaco 2025 diprediksi akan menjadi salah satu yang paling menegangkan dan tidak terduga musim ini.

Dan seperti biasa, di Monaco, pole position bukan sekadar kehormatan—melainkan kunci menuju kemenangan.

Penulis, Dendi Rustandi

Share this: