Otomotif News

Media Otomotif Indonesia

Rem Mobil Lemah di Tanjakan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Oleh, Carla – OtomotifNews.com (Foto: Auto2000)

Sistem pengereman adalah elemen vital dalam keselamatan berkendara. Namun, banyak pengemudi masih mengabaikan tanda-tanda awal rem mulai lemah, terutama saat kendaraan dipacu di medan tanjakan atau turunan curam. Data Kemenhub menunjukkan bahwa 32% kecelakaan kendaraan berat di tanjakan dipicu oleh kegagalan sistem pengereman.

Fakta:

1. Overheat Rem (Brake Fade)
Saat kendaraan digunakan menuruni tanjakan panjang, rem bekerja terus-menerus hingga suhunya meningkat ekstrem. Kampas dan cakram menjadi panas berlebih, menyebabkan gesekan menurun drastis. Ini dikenal sebagai brake fade.


2. Kualitas Minyak Rem
Minyak rem menyerap air seiring waktu. Titik didihnya turun dan menyebabkan “vapor lock” — kondisi di mana gelembung udara terbentuk dan rem gagal berfungsi optimal.


3. Kampas Habis atau Tidak Standar
Kampas rem non-ori atau kualitas rendah bisa cepat habis dan tidak tahan panas. Efeknya, rem terasa blong atau responnya terlambat.


4. Masalah di Master Rem atau Booster
Master rem yang lemah, bocor, atau booster yang rusak membuat tekanan rem tidak maksimal. Ini sering terjadi tanpa gejala awal yang jelas.

Tips:

Ganti minyak rem setiap 20.000 km atau 2 tahun, mana yang lebih dulu. Gunakan DOT yang sesuai spesifikasi kendaraan.

Jangan bergantung pada rem saat menuruni tanjakan. Gunakan engine brake.

Gunakan kampas rem berkualitas. Jangan kompromi demi harga murah.

Periksa sistem pengereman secara berkala di bengkel resmi atau spesialis rem.

Mengabaikan kondisi rem di medan tanjakan adalah kesalahan fatal. Jangan tunggu sampai rem blong baru panik. Edukasi dan perawatan adalah investasi keselamatan.

Share this:
Baca Juga !!!  Sebanyak 12 Komunitas Mobil di Jawa Barat Rayakan Anniversary Serentak