Otomotifnews.com – Tiga juara dunia akan turun di MotoGP 2022. Namun, banyak pembalap potensial lain yang bisa mengganggu ambisi mereka musim ini.
Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 akan dimulai pada akhir pekan ini (4-6/3/2022) dengan digelarnya GP Qatar di Sirkuit Losail. Memprediksi siapa yang bakal merebut gelar jelas mustahil mengingat makin ketatnya persaingan di kelas premier tersebut.
Tahun ini, ada tiga juara dunia yang akan turun di grid balapan motor prototipe berkapasitas mesin 1.000cc 4-tak tersebut. Marc Marquez (Repsol Honda) adalah juara MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019).
Sementara, Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) adalah kampiun dua musim terakhir – masing-masing 2020 dan 2021 – MotoGP.
Ketiganya tentu masih sangat layak difavoritkan untuk merebut gelar juara dunia MotoGP pada musim ini. Namun, sederet pembalap lain siap mengubur ambisi Marquez, Mir, maupun Quartararo.
Di antara ketiga juara dunia MotoGP yang turun musim ini, Marc Marquez menjadi yang tertua kendati pembalap Spanyol itu baru berusia 29 tahun. Selama tes pramusim lalu, pemenang 59 Grand Prix MotoGP itu mengeluhkan kondisi fisiknya yang belum pulih.
Kendati begitu, Honda RC213V versi terbaru terlihat sangat kompetitif sepanjang tes pramusim di tangan rekan setim Marquez, Pol Espargaro. Masalahnya, Marquez terlihat belum menyatu benar dengan motor yang diakuinya sudah berubah karakter tersebut.
Kini, tantangan Marquez tidak hanya merebut gelar juara dunia kesembilan – selain enam di MotoGP, ia juga kampiun kelas 125cc 2010 dan Moto2 2012 – melawan para pembalap lain yang lebih fit, namun juga melawan kondisi fisik dan kondisi motornya.
Sejak turun perdana di MotoGP pada 2019, Joan Mir memang baru mengoleksi satu kemenangan. Namun, performa sangat konsisten membuatnya mampu merebut gelar MotoGP 2020.
Tahun lalu, Mir tidak mampu mempertahankan gelar. Tetapi juara dunia Moto3 2017 itu masih mampu merebut enam podium (dua P2 dan empat P3) yang mengantarnya menempati peringkat ketiga klasemen akhir.
Musim ini, Suzuki melakukan upgrade besar-besaran pada mesin, sasis, sistem elektronik, swingarm, sampai aerodinamika pada GSX-RR. Mereka memang belum mampu dominan tetapi lagi-lagi baik Mir maupun Alex Ris terlihat konsisten sepanjang tes pramusim.
Satu lagi senjata Suzuki adalah bergabungnya Livio Suppo sebagai manajer tim. Suppo adalah orang di balik sukses Casey Stoner merebut dua gelar MotoGP (2007 bersama Ducati dan 2011 di Honda), serta empat gelar pertama Marquez di MotoGP.
Sentuhan Suppo diharapkan bakal memengaruhi performa Suzuki yang menargetkan kembali ke jalur kemenangan pada MotoGP 2022.
Dengan status juara bertahan, sudah pasti salah satu perhatian pencinta MotoGP musim ini akan tertuju pada Fabio Quartararo. Memasuki musim keempat di MotoGP, pembalap Prancis itu sudah mengoleks delapan kemenangan, 12 podium, dan 18 pole position.
Dari sisi mentalitas, Quartararo jelas menjadi salah satu favorit untuk kembali juara di MotoGP 2022. Masalahnya, ia menilai pengembangan yang dilakukan Yamaha terhadap YZR-M1 versi 2022 belum cukup. Utamanya dari sisi top speed.
Problem lain bagi Quartararo mungkin pada data. Saat ini, ia bisa dibilang menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang paling mampu mengendarai YZR-M1.
sumber : motorsport.com
More Stories
Lorenzo Savadori Lanjut Jadi Test Rider Aprilia untuk Dua Tahun Ke Depan
MotoGP Valencia Terancam Batal Sirkuit Ricardo Tormo Rusak Parah
Aldi Satya Mahendra Turut Meramaikan Penentuan Juara Umum di Yamaha Sunday Race 2024 Mandalika