14/08/2025

OtomotifNews.com

Media Otomotif Indonesia

Home » Ini Lawan Terkuat Marc Márquez di GP MotorLand Aragón 2025

Ini Lawan Terkuat Marc Márquez di GP MotorLand Aragón 2025

OtomotifNews.com – Marc Márquez tampaknya benar-benar terlahir kembali sejak bergabung bersama tim pabrikan Ducati di musim 2025. Pebalap asal Cervera itu bukan hanya terlihat menyatu dengan sempurna bersama Desmosedici GP25, tetapi juga menunjukkan performa luar biasa yang mengingatkan pada masa kejayaannya bersama Honda antara tahun 2013 hingga 2019, ketika ia meraih enam gelar juara dunia MotoGP.

Kebangkitan total dari sang juara ini tampak semakin nyata sejak musim lalu, saat ia mengantarkan Ducati Gresini menuju podium tertinggi di Jerez, menutup luka masa lalu di trek yang sama ketika cedera horornya terjadi pada tahun 2020.

Kini, menjelang balapan penting di MotorLand Aragón akhir pekan ini, semua mata tertuju pada sosok Marc Márquez yang kembali masuk dalam radar kandidat juara. Meskipun gagal meraih kemenangan di tiga balapan terakhir—Jerez, Le Mans, dan Silverstone—Márquez tetap konsisten mengamankan poin penting dan memperlebar jarak di klasemen sementara.

Kemenangan impresifnya di awal musim di Tailandia dan Argentina menjadi bukti bahwa Marquez bukan sekadar “balik”, tetapi siap merebut tahta MotoGP 2025.

Kepada awak media yang menemuinya di paddock Aragón, Marc dengan santai menyatakan bahwa dirinya tidak merasa tertekan harus kembali menang akhir pekan ini. “Saya tidak merasa terburu-buru, yang penting saya bisa keluar dari Aragón dengan status sebagai pemimpin klasemen. Itu sudah cukup buat saya,” ungkapnya tenang.

Pernyataan ini memperlihatkan kedewasaan dan penguasaan diri yang matang dari seorang Marc Márquez, yang kini tak lagi mengejar setiap kemenangan dengan risiko tinggi, melainkan memainkan strategi jangka panjang untuk kembali menjadi juara dunia.

Baca Juga !!!  Hasil MotoGP Emilia 2021, Fabio Quartararo Juara Dunia 2021

Meski begitu, Márquez tetap menaruh harapan tinggi untuk bisa meraih kemenangan di MotorLand, salah satu sirkuit favoritnya yang selama ini memberinya hasil memuaskan. Ia bahkan menyebut sirkuit ini sebagai “hijau” dalam kalender pribadinya—istilah yang digunakannya untuk trek yang dinilainya cocok dengan gaya balapnya.

“Ini adalah sirkuit yang bagus buat kami. Kalau sirkuit buruk, saya akan bilang buruk. Kalau bagus, saya juga bilang bagus. Dan di sini, saya ingin bertarung untuk kemenangan. Saya ingin merasa nyaman sejak latihan pertama, dan mulai membaca siapa lawan terkuat sepanjang akhir pekan. Tapi niatnya jelas: saya ingin menang,” tegas Márquez.

Jika dilihat dari statistik, MotorLand Aragón memang bersahabat dengan gaya agresif Marc. Tikungan tajam dan lintasan menanjak-turun di Aragón seolah cocok dengan karakteristik Márquez yang penuh presisi dan keberanian di late braking. Musim lalu, meskipun belum bersama tim pabrikan, ia tetap kompetitif dan menunjukkan kecepatan luar biasa, terutama dalam sesi kualifikasi dan latihan bebas.

Namun, musim ini bukan tanpa tantangan. Marc harus lebih waspada, mengingat beberapa kesalahan yang sempat dilakukannya pada hari Minggu balapan, khususnya di Austin, Le Mans, dan sebelum bendera merah di Silverstone. Ia mengakui bahwa kesalahan-kesalahan itu memang terjadi, tetapi menegaskan bahwa secara keseluruhan musim ini berjalan sangat baik.

“Jelas itu adalah kesalahan. Aku memang tidak banyak melakukan kesalahan sepanjang tahun, tapi sayangnya semua terjadi di hari Minggu. Dan itu yang harus aku perbaiki,” ujar Marc sambil tersenyum.

Baca Juga !!!  Sirkuit Mandalika Bebenah, Bangun Tribun

“Tapi aku masih memimpin klasemen dengan margin 25 poin. Kalau kita bicara soal kesalahan ketika tertinggal 50 poin, itu baru masalah.”Ketegasan dan ketenangan Marc Márquez menghadapi tekanan media dan publik adalah cerminan dari pengalamannya yang sudah matang di MotoGP.

Setelah lebih dari satu dekade berkompetisi di level tertinggi, ia tahu kapan harus menekan, dan kapan harus bermain aman. Inilah yang membedakannya dari para rival muda yang masih kerap terpancing emosi dalam balapan.

Dalam wawancara yang sama, Marc juga menyebut bahwa untuk saat ini, rival terberatnya bukanlah pebalap dari tim lain, melainkan saudara kandungnya sendiri, Alex Márquez. “Saat ini, Alex adalah lawan terkuat saya. Kami saling dorong untuk jadi lebih baik, dan itu bagus untuk Ducati,” ucapnya. Di Le Mans, Alex sempat menjadi satu-satunya pebalap yang mampu mengungguli Marc dalam kecepatan total sepanjang akhir pekan.

Namun dalam konteks klasemen, Marc justru mampu memperlebar jarak poin dari Alex meskipun kalah cepat di lintasan. Ini menunjukkan bahwa konsistensi dan strategi Marc sejauh ini lebih efektif dibandingkan sekadar meraih kemenangan individual di balapan tertentu.

Dari perspektif teknis, Ducati GP25 juga menjadi elemen krusial dalam kesuksesan Marc musim ini. Motor tersebut tampaknya cocok dengan gaya balap natural Marc yang agresif namun kalkulatif. Transisi dari Honda ke Ducati tidak mudah, tetapi Marc membuktikan bahwa dengan pendekatan yang disiplin dan kerja sama erat bersama kru teknik, adaptasi bisa berjalan cepat dan efektif.

MotorLand Aragón bukan hanya sirkuit yang memberi Marc banyak kenangan indah, tetapi juga panggung yang sangat strategis dalam perburuan gelar musim ini. Dengan kalender MotoGP 2025 yang masih menyisakan beberapa trek teknikal dan cepat, kemenangan di Aragón akan memberi Marc dorongan besar dalam psikologi dan posisi klasemen.

Baca Juga !!!  Cedera Jadi Penyebab, Mario Aji Batal Turun di Moto3 Portugal

Jika dia mampu menaklukkan trek ini, maka momentum menuju balapan-balapan selanjutnya seperti Misano, Catalunya, dan Sepang akan berada di tangannya. Dan dalam dunia MotoGP, momentum adalah segalanya.

Akhir pekan ini, seluruh penggemar MotoGP akan menyaksikan apakah sang Raja yang terluka benar-benar telah kembali untuk merebut tahtanya. Dan jika melihat cara Marc berbicara, berkendara, dan menghadapi tekanan, satu hal tampak pasti: ia tidak sekadar hadir untuk bersaing. Ia hadir untuk menang.

Penulis, Dendi RustandiOtomotifNews.com

Share this: