| Oleh, Dendi Rustandi – OtomotifNews.com
Jakarta, Indonesia – Royal Enfield, dengan warisan panjangnya dalam dunia sepeda motor, memainkan peran penting selama Perang Dunia, khususnya dengan model ikonik seperti “Flying Flea” yang ringan dan dapat diterjunkan.
Namun, di tengah gemuruh perang, Royal Enfield menghadapi persaingan ketat dari berbagai pabrikan lain yang juga memasok sepeda motor untuk pasukan sekutu dan poros. Siapa sajakah lawan tangguh yang bersaing di medan perang kala itu?
Selama Perang Dunia II, sepeda motor adalah aset berharga bagi pasukan militer. Fungsinya beragam, mulai dari kurir pesan, patroli pengintaian, hingga pengangkut personel dan perbekalan ringan.
Di garis depan, kecepatan dan ketangguhan menjadi kunci. Royal Enfield, sebagai bagian dari upaya perang Inggris, menghasilkan model-model seperti WD/C, WD/CO, WD/D, WD/G, WD/L, dan yang paling terkenal, WD/RE 125cc “Flying Flea”.
Motor mungil ini dirancang khusus untuk diterjunkan bersama pasukan lintas udara, menunjukkan inovasi Royal Enfield dalam memenuhi kebutuhan medan perang.
Namun, medan perang adalah panggung bagi banyak raksasa roda dua lainnya:
Sekutu: Dominasi Amerika dan Inggris Lainnya
* Harley-Davidson WLA (Amerika Serikat): Bisa dibilang inilah rival paling terkenal bagi Royal Enfield dari sisi Sekutu. Lebih dari 88.000 unit Harley-Davidson WLA diproduksi untuk militer AS dan sekutunya, termasuk Inggris, Kanada, dan Rusia. Dijuluki “Liberator” oleh warga Eropa, WLA adalah simbol kekuatan industri Amerika dan sangat diandalkan untuk tugas kurir dan polisi militer. Ketangguhan dan desain V-twin yang khas menjadikannya motor perang yang sangat ikonik.
* Indian Motorcycle (Amerika Serikat): Pesaing utama Harley-Davidson di masa damai, Indian juga berkontribusi dengan model seperti Indian 340-B dan 741. Meskipun tidak sebanyak WLA, motor-motor Indian tetap menjadi bagian penting dari armada Sekutu.
* Norton (Inggris): Norton juga merupakan pemasok utama sepeda motor untuk militer Inggris. Model seperti Norton 633 WD “Big 4” dikenal karena ketahanan dan kemampuannya di medan sulit.
* BSA (Inggris): BSA M20 adalah salah satu sepeda motor yang paling banyak diproduksi selama Perang Dunia II oleh Inggris. Meskipun performanya tidak terlalu istimewa, M20 dikenal sangat andal, mudah dirawat, dan murah untuk diproduksi. Lebih dari 126.000 unit BSA M20 dibangun, menjadikannya “kuda pekerja” yang tak tergantikan bagi militer Inggris.
* Triumph (Inggris): Pabrikan Inggris lainnya yang turut menyumbangkan sepeda motor untuk upaya perang Sekutu.
Poros: Inovasi Jerman yang Menakutkan
Dari pihak blok Poros, Jerman memiliki desain sepeda motor militer yang sangat canggih dan menjadi acuan bagi banyak negara lain:
* BMW R75 (Jerman): Sering disebut sebagai motor militer terbaik di Perang Dunia II. BMW R75 dengan sespan (sidecar) dan penggerak roda sespan adalah inovasi yang luar biasa, memberikan traksi superior di medan off-road. Mesin flat-twin dan sistem shaft drive membuatnya sangat andal, bahkan di medan yang berat seperti Gurun Afrika atau Front Timur yang dingin. Desainnya bahkan menjadi inspirasi bagi motor militer Soviet (M-72, yang merupakan kloning dari BMW R71) dan upaya Harley-Davidson untuk mengembangkan model shaft-drive (XA).
* Zündapp KS 750 (Jerman): Serupa dengan BMW R75 dalam konsepnya, Zündapp KS 750 juga merupakan sepeda motor dengan sespan yang tangguh dan sangat dihormati di medan perang.
Dengan demikian, meskipun Royal Enfield “Flying Flea” menjadi ikon karena kemampuan penerjunannya, ia bersaing di medan perang yang ramai dengan motor-motor tangguh dari berbagai pabrikan.
Dari “Liberator” Harley-Davidson hingga monster sespan BMW R75, setiap motor memiliki peran unik dan kontribusi signifikan dalam membentuk dinamika transportasi militer di era Perang Dunia.
Persaingan ini bukan hanya tentang kecepatan atau kekuatan, tetapi juga tentang inovasi, keandalan, dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi medan perang yang brutal.
More Stories
Kupas Tuntas Legenda 2 Tak Honda NSR 150 SP, Mengapa Tidak Di Produksi Lagi?
Ini Mobil-Mobil “Tidak Terkenal” Pengangkut Nuklir Terbesar Dunia Milik Rusia, China, dan Amerika
Pertarungan Tak Kunjung Usai: Pajero Sport vs Fortuner