| Redaksi OtomotifNews.com
Kejuaraan Reli Dunia (WRC) tengah bersiap melakukan perluasan signifikan di wilayah Asia/Pasifik, dan hal ini menjadi salah satu alasan utama di balik perombakan besar kalender reli musim 2026. Salah satu perubahan paling mencolok adalah pertukaran jadwal antara Jepang dan Italia, yang merupakan bagian dari strategi jangka panjang WRC untuk membuka ruang bagi ajang kedua di Asia.
Dalam kalender 14 putaran yang baru dirilis, tidak hanya absennya Reli Amerika Serikat dan Reli Eropa Tengah yang mencuri perhatian, namun juga perpindahan Jepang dari slot bulan November ke akhir Mei, sementara Italia mengambil alih slot Oktober. Direktur acara WRC, Simon Larkin, menjelaskan bahwa perubahan tersebut bukan semata logistik, tetapi strategi teknis dan geopolitik.
“Mei/Juni adalah waktu yang ideal untuk Jepang. Selain alasan teknis untuk memberikan jeda antara event gravel dan event aspal, keputusan ini juga memudahkan penjadwalan pergerakan angkutan laut dan membuka peluang penambahan event lain di kawasan Asia/Pasifik tanpa mengganggu sistem logistik yang kompleks,” ujar Larkin saat konferensi pers di Reli Finlandia.
WRC kini aktif menjajaki peluang ekspansi dengan berbagai negara di kawasan tersebut. Indonesia, Australia, Selandia Baru, dan Tiongkok saat ini masuk dalam radar sebagai calon kuat untuk mengisi slot Asia/Pasifik kedua yang direncanakan akan hadir pada 2027. Menurut Larkin, pengumuman resmi akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
Kesepakatan awal telah dicapai dengan pemerintah Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah WRC untuk pertama kalinya sejak 1997. Australia, yang terakhir menjadi tuan rumah pada 2019 sebelum reli dibatalkan karena kebakaran hutan, juga menyatakan minat serupa. Sementara itu, Selandia Baru yang terakhir kali masuk kalender pada 2022, disebut sangat antusias untuk kembali.
Diskusi dengan Tiongkok juga telah dilakukan. Perwakilan WRC bertemu dengan anggota federasi otomotif Tiongkok di ajang Formula E London E-Prix bulan lalu untuk menjajaki potensi penyelenggaraan WRC di negara tersebut. Tiongkok sendiri sebelumnya pernah masuk kalender pada tahun 1999.
“Saya berharap pengumuman akan bisa kami buat dalam beberapa bulan mendatang untuk musim 2027. Ini adalah masa yang sangat menarik bagi WRC. Kami memiliki lebih banyak kesempatan dibanding slot yang tersedia di kalender. Sebuah situasi yang membuat pekerjaan saya lebih mudah,” ujar Larkin, menegaskan arah baru yang akan diambil oleh penyelenggara kejuaraan.
Perubahan besar ini juga membawa efek domino pada lokasi dan jenis reli yang akan digelar. Misalnya, lokasi pasti dari putaran Italia pada bulan Oktober masih belum ditentukan. FIA mengumumkan bahwa acara ini akan menggunakan permukaan gravel, mengindikasikan Sardinia tetap akan menjadi tuan rumah. Namun, dorongan kuat untuk memindahkannya ke Roma Capitale masih terbuka, di mana reli tersebut saat ini berstatus sebagai bagian dari Kejuaraan Reli Eropa (ERC).
Jalanan gravel Sardinia telah menjadi tuan rumah WRC hampir setiap tahun sejak 2004, kecuali 2009. Italia sendiri sempat menggunakan Reli Monza selama dua musim pandemi pada 2020 dan 2021. Kontrak saat ini dengan ACI (otoritas olahraga nasional Italia) juga menjadi penentu masa depan lokasi ajang ini.
“Ajang itu saat ini masih dipublikasikan sebagai reli gravel. Tetapi ada ambisi besar dari pihak Roma untuk naik ke level WRC. Kami memindahkan slot ke Oktober karena ini adalah waktu yang fleksibel untuk lokasi mana pun, baik Sardinia atau Roma. Segala perubahan akan membutuhkan proposal resmi dan persetujuan dari berbagai pihak,” tegas Larkin.
Sementara itu, WRC juga mengonfirmasi bahwa final musim perdana Reli Arab Saudi akan berlangsung dari Rabu hingga Sabtu, bukan hingga Minggu seperti biasa. Service park akan berlokasi di sirkuit Formula 1 Jeddah Corniche. Perubahan hari pelaksanaan ini dirancang untuk menyesuaikan dengan akhir pekan di negara tersebut dan memaksimalkan kehadiran penonton lokal.
“Tujuan kami adalah membuat ajang ini menjadi milik masyarakat Saudi. Dengan menggelar final pada akhir pekan mereka, kami berharap tingkat keterlibatan dan kehadiran publik akan lebih tinggi. Tentu saja kami juga perlu melihat bagaimana perubahan ini memengaruhi aspek siaran dan angka penonton,” ujar Larkin.
Dengan ekspansi yang terstruktur, dukungan pemerintah di berbagai negara, serta fleksibilitas jadwal dan lokasi, WRC menatap masa depan yang semakin global, dengan Asia dan Pasifik siap memainkan peran kunci dalam peta persaingan reli dunia. Jika semua berjalan sesuai rencana, tahun 2027 bisa menjadi tonggak sejarah baru dengan kalender 15 putaran, membawa kembali reli ke tanah Indonesia dan memperluas panggung balap hingga ke jantung Asia.
Cappadocia green tour Isabella R. ★★★★★ Gluten-free travelers: Special menus at every meal! Even GF simit at breakfast. Felt truly cared for. https://socialsmerch.com/read-blog/29198
Cappadocia travel package Chloe P. ★★★★★ Photography tour delivered! Our guide took us to hidden valleys before sunrise. My Instagram has never had more engagement! https://www.bideew.com/read-blog/9822