Otomotif News

Media Otomotif Indonesia

McLaren Perkenalkan Warna Berbeda untuk Tes Pramusim F1 Bahrain

Otomotifnews.com – McLaren membuat kejutan dalam tes pramusim F1 kedua di Bahrain. Mereka memasang livery berbeda di MCL36 untuk pembuatan video sehari sebelum sesi tersebut.

Tim yang bermarkas di Woking tersebut mempresentasikan mobil Formula 1 2022 pada 11 Februari. Desain baru dengan warna oranye, biru dan hitam yang beda dari sebelumnya mengejutkan pecinta balap jet darat.

McLaren Gunakan Livery Berbeda untuk Tes Pramusim F1 Bahrain

Di Barcelona, livery itu dipakai selama uji coba di Barcelona. Mereka tampil gemilang pada program tersebut. Lando Norris memimpin pada hari pertama.

McLaren menuju Sirkuit Sakhir dengan lebih percaya diri walaupun masih ada yang perlu dipoles lagi selama 10-12 Maret 2022. MCL36 mengaspal lebih cepat di trek tersebut karena harus menjalani filming day, Rabu (9/3/2022).

Terlihat komposisi warna berbeda, di mana hitam menjadi lebih banyak, terutama di sayap belakang dan penutup mesin. Tulisan ‘Velo’ di bodi berubah jadi ‘A Better Tomorrow’.

Jika dicermati, perubahan desain tersebut sebenarnya sudah terlihat ketika mereka meluncurkan time Sports. Jadi bisa saja livery ini diganti untuk kepentingan marketing semata.

Untuk Grand Prix Bahrain, 20 Maret nanti, Lando Norris dan Daniel Ricciardo kembali mengemudi mobil dengan desain permukaan seperti saat peluncuran.

Skuad tersebut sedang mencari solusi porpoising yang mengganggu kenyamanan para pembalapnya. Problem itu jamak terjadi untuk mobil F1 2022 karena tidak terdeteksi dalam simulasi.

Baca Juga !!!  Wah! Drag Race Harley-Davidson Akan Hadir di PIK 2 Akhir Pekan Ini

Menurut Direktur Teknik James Key, sangat sulit menemukan jalan keluar dengan desain mobil yang memiliki model sayap seperti sekarang.

“Saya akan mengatakan bahwa kami terpintar dari semuanya, tapi sejujurnya bahwa porpoising sulit disimulasikan. Semua tim bekerja keras mengatasi ini. Saya kira setelah lima atau enam balapan, topik ini tidak dibicarakan lagi,” tuturnya.

“Sebuah mobil dengan sayap selalu bereaksi secara sensitif terhadap ground effect, itu sifat dari mobil balapan, itu fisika. Saya pikir tim-tim akan menemukan jalan untuk meminimalisir dampaknya.” tutupnya

sumber : motorsport.com