Otomotif News

Media Otomotif Indonesia

MotoGP, Lorenzo : Yamaha Belum Setara dengan Ducati

Otomotifnews.com – Jakarta – Jorge Lorenzo menjagokan rider Ducati jadi pemenang MotoGP 2021. Tapi tebakan rider Spanyol itu tidak tepat, sebab Fabio Quartararo dengan Yamaha YZR-M1 yang keluar sebagai juara. Kendati demikian, Lorenzo masih berpendapat kalau Ducati selangkah di depan dari Yamaha.

Lorenzo kembali menjagokan Ducati pada MotoGP 2022. Dia makin yakin atas hasil tes pramusim Jerez yang menempatkan rider-rider Ducati berada di baris ke depan.

Dalam sesi Jerez hari pertama, Takaaki Nakagami (Honda) jadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 37,313 detik, di belakangnya Johann Zarco (Ducati) dengan selisih 0,043 detik, dan Enea Bastianini (Ducati) melengkapi tempat ketiga.

Hari kedua, Francesco Bagnaia mampu menajamkan waktu lebih cepat. Dia juga sekaligus mencatatkan putaran terbaiknya dengan torehan waktu 1 menit 36,872 detik.

“Saya lihat warna merah pada 2022! saya sudah bilang Ducati bakal juara tahun ini. Meski akhirnya Quartararo yang menang,” kata Lorenzo seperti dikutip dari GPone, Selasa (30/11/2021).

“Saya percaya bahwa Ducati telah berhasil mengambil langkah maju dan pujian paling banyak diberikan kepada Gigi Dall’Igna. Setiap tahun dia membuktikan bahwa dia terdepan dalam permainan dan dia membawa sesuatu yang baru, sementara yang lain harus mengejar,” ujar Lorenzo.

Ducati memang kerap membuat terobosan pada Desmosedici. Misalnya saja kemunculan winglet, wheel cover, pendingin swing arm di bagian bawah, holeshot device, hingga kotak di bagian belakang motor, yang dijuluku ‘Salad Box’.

Sejak tahun 2013 bergabung dengan pabrikan Borgo Panigale, Gigi memang belum mendulang prestasi seperti Casey Stoner saat bersama Preziosi. Menurut Lorenzo, Ducati berpeluang besar menjadi juara tahun depan.

“Saya pikir tidak adil bahwa dia belum menang di MotoGP, mengingat apa yang telah Gigi lakukan di masa lalu, tetapi saya pikir tahun depan mereka memiliki peluang besar,” ungkap Lorenzo.

Meski punya motor kompetitif di atas lintasan, tapi harus diakui bahwa tidak mudah untuk pebalap manapun menaklukkan ganasnya motor Ducati. Oleh karenanya wajar jika Ducati sulit bersaing setelah kepergian Casey Stoner pada 2007.

Tapi kata Lorenzo, itu Ducati yang dulu. Di sisi lain tersiar kabar kalau Fabio Quartararo yang jadi rival utama juga bakal pindah ke tim warna lain.

“Ketika Anda memenangi gelar, selalu lebih baik untuk tetap berada di tempat Anda sekarang, karena perubahan itu berisiko, bisa saja mengambil langkah mundur,” kata Lorenzo mengomentari rumor kepindahan Quartararo.

“Sayangnya, Yamaha bukanlah motor yang sangat revolusioner, tidak seperti Ducati. Jika Anda mengendarai Ducati tahun 2015 dan tahun 2022 Anda melihat dua motor yang sama sekali berbeda, sedangkan Yamaha kurang lebih selalu motor yang sama. Namun, pada akhirnya, inilah filosofi mereka dan mereka masih bekerja keras,” sambung Lorenzo.

Sumber : detikcom